Selamat datang di Suara Indonesian sebuah blog tentang segala informasi mengenai Indonesia dengan segala perkembangannya, semoga blog ini bisa menambah sedikit wawasan anda.

Mohon kritik & saran berkaitan dengan penulisan artikel blog ini.

Terima kasih.

Maju Terus Indonesia!!

Jembatan RI-Malaysia Akan Jadi Jembatan Terpanjang Hubungkan 2 Negara

Malaka - Menteri Utama Malaka Seri Mohd Ali Rustam menyatakan jembatan RI-Malaysia akan menjadi jembatan terpanjang buatan manusia yang menghubungkan dua negara. Tidak hanya itu, proyek jembatan ini juga diyakini akan menguntungkan perekonomian kedua belah pihak.




"Jembatan ini merupakan proyek yang menguntungkan dan diprediksikan akan meningkatkan perekonomian kedua negara," ujra Seri Mohd Ali Rustam, seperti dilansir Bussiness Times, Jumat (21/8/2009).

Ali Rustam menambahkan, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Mohd Najib Razak telah mendukung proyek jembatan sepanjang 38 Km ini. "Kita mengetahui terlepas dari persetujuan pemerintah, terdapat isu lain seperti pendapatan lahan yang harus diurus tetapi itu tidak menjadi masalah," ujarnya.

Pembangunan jembatan RI-Malaysia membutuhkan dana US$ 12.5 miliar atau Rp 125,5 triliun. 15 Persen pendanaan proyek berasal dari internal sementara sisanya berasal dari pinjaman bank. Bank Exim China telah menyatakan akan menyokong pembangunan jembatan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Proyek jembatan RI-Malaysia digarap oleh lembaga swasta asal Malaysia, Straits of Malacca Partners Sdn Bhd (SOMP). Izin proyek jembatan dari kedua negara ditargetkan lolos akhir 2009.

Sebuah proyek fantastis akan menghubungkan Indonesia dan Malaysia. Proyek itu adalah pembangunan jembatan sepanjang 38 kilometer dari Dumai, Indonesia ke Malaka, Malaysia.

Proyek jembatan ini akan digarap oleh lembaga swasta asal Malaysia, Straits of Malacca Partners Sdn Bhd (SOMP). Ketua SMOP, Tan Sri Ibrahim Zain menyatakan pihaknya akan memasukkan proposal ke pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk meminta izin pembangunan proyek tersebut.

"Kami harus memulai proyek ini segera mungkin sehingga kami tidak harus membayar mahal biaya material konstruksinya," ujar Tan Sri Ibrahim Zain seperti dilansir Bussiness Times, Jumat (21/8/2009).

Jembatan ini pertama kali dibahas oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada tahun 1995. Namun sempat ditangguhkan menyusul krisis ekonomi yang melanda Asia tahun 1997. Proyek ini mencuat kembali semenjak diselenggarakannya Konvensi Dunia Islam ke-9 di Malaka awal tahun ini.



Sumber: detikNews

Baca juga artikel dibawah ini:



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Dibawah ini